"Jenis Kopi Ekselsa di Jabar itu peninggalan dari Belanda, jadi pohonya tinggi besar, dengan karakter berbeda dari arabika dan robusta yang hanya bertahan 15 tahun lalu ditanam ulang," kata Ryan.
Baca Juga: Amanda Soemedi Apresiasi : Kader PKK Jabar Tampil di Jambore Nasional dan Parade Kriya Budaya
Ryan menjelaskan, karena pohonnya yang tinggi dan besar, Kopi Ekselsa memiliki keunggulan untuk menyediakan oksigen secara alami.
"Ekselsa ini semakin besar produktivitas buah kopinya akan semakin tinggi. Kaitannya dengan krisis iklim misalnya, bisa membantu juga untuk ketersediaan oksigen secara alami," kata Ryan.
![Saat Ryan demo pembuatan Kopi Ekselsa di hadapan Pj. Gubernur Jabar](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/05/18/3305339608.jpg)
Ryan menambahkan, Kopi Ekselsa memiliki pendekatan berbeda dalam pengolahannya sampai bisa dinikmati dalam cangkir atau sloki.
"Jadi memang harus memahami dulu morfologi dari buah kopinya. Untuk mendapatkan ekselsa yang cukup nikmat diminum harus melalui pendekatan (khusus), proses yang cukup panjang," jelas Ryan.
Baca Juga: Bey Machmudin: Pemprov dan DPRD Jabar Pastikan PPDB 2024 Adil dan Transparan
Ryan menyebutkan, Kopi Ekselsa selain ada di Sumedang juga ada di Cililin (Kabupaten Bandung Barat), dan Kabupaten Kuningan.
"Harapannya ada edukasi dari Disbun Jabar, bisa mengedukasi dulu bahwa ekselsa itu jenis kopi lainnya bukan termasuk ke dalam arabika maupun robusta, jadi bisa dinikmati dulu," terang Ryan.***