Kang Dedi Mulyadi Setuju Harga Gabah Ditinggikan, KDM Sebut Petani Tak Minta Pupuk Disubsidi

- 23 Maret 2024, 09:39 WIB
Kang Dedi Mulyadi (KDM) petani tak perlu pupuk subsidi bila harga gabah ditinggikan
Kang Dedi Mulyadi (KDM) petani tak perlu pupuk subsidi bila harga gabah ditinggikan /KDM

IDEJABAR – Kang Dedi Mulyadi (KDM) sempat berdiskusi dengan petani dan dalam pembicaraan itu para petani berharap pemerintah bisa mengalihkan subsidi pupuk ke pembelian gabah dengan harga tinggi. Dengan seperti itu mereka siap membeli pupuk non subsidi yang barangnya selalu tersedia di pasaran.

Hal tersebut diungkapkan salah seorang petani yang bertemu Kang Dedi Mulyadi (KDM). Petani tersebut menggarap sendiri sawahnya seluas 120 bata. “Ini semua pakai tenaga sendiri mulai dari tandur, babat, memupuk, hanya bayar traktor saja Rp 300 ribu. Paling sama pupuk subsidi itu juga susah dapatnya, jumlahnya juga terbatas,” katanya.

Berdasarkan hitung hitungan riil, total petani tersebut mengeluarkan modal sekitar Rp 1 juta. Dari modal tersebut setelah empat bulan akhirnya panen dan mendapatkan uang dari penjualan gabah sekitar Rp 6 juta.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Penukaran Uang Baru Bank Mandiri, BNI, BRI dan BCA Tanpa Harus Wara Wiri

Jadi dengan kondisi pupuk subsidi yang sulit sudah seharusnya gabah dihargai Rp 800 ribu per kuintal. Angka tersebut dianggap sesuai dengan biaya produksi menggunakan pupuk non subsidi.

“Lebih baik pupuk tidak disubsidi asal harga gabahnya minimal Rp 800 ribu per kuintal, syukur bisa Rp 900 ribu. Pakai pupuk non subsidi padinya jadi lebih bagus, tidak perlu antre, kalau pakai yang subsidi sering telat karena barangnya gak ada,” ucapnya.

“Kalau saya berani pupuk tidak disubsidi asal harga gabahnya minimal Rp 800 ribu per kuintal,” lanjut petani tersebut.

Selain soal pupuk, petani tersebut juga menceritakan seharusnya ia bisa mendapatkan uang tambahan dari sawah 200 bata miliknya di desa lain. Sayangnya sawah tersebut saat ini tak bisa digarap karena mengalami kekeringan akibat irigasi rusak dan terhalang banyaknya pembangunan perumahan baru.

KDM pun setuju jika pemerintah mengalihkan subsidi pupuk ke pembelian gabah petani. Menurutnya cara tersebut dinilai lebih efisien dan menguntungkan para petani.

Halaman:

Editor: Adin Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah