Kang Dedi Mulyadi (KDM) Sebut Orang Sunda akan Hilang Dalam Waktu Tak Lama Lagi, Begini Alasannya

- 14 Desember 2023, 12:35 WIB
Kang Dedi Mulyadi (KDM) saat berada disebuah acara di Kabupaten Kuningan Jawa Barat
Kang Dedi Mulyadi (KDM) saat berada disebuah acara di Kabupaten Kuningan Jawa Barat /KDM

IDEJABAR – Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyebut orang Sunda akan hilang dalam waktu tak lama lagi. Hal tersebut diungkapkannya dalam Safari Cinta Kanjeng Prabu Welas Asih yang digelar di Desa/Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Rabu (13/12/2023).

Menurut KDM, yang menyebabkannya adalah, pertama, hilangnya nama yang identik dengan orang Sunda. Bahkan di pedesaan pun banyak anak yang diberi nama kebarat-baratan dan kearab-araban.

“Kemarin bikin lomba bayi gemoy saya lihat dari seribuan peserta, namanya asing, sangat sedikit yang Sunda. Kan masa nanti 20 tahun ke depan nama-nama Mak Icih, Mak Iroh ganti jadi Mak Gisel, kurang pas,” ucap KDM.

Baca Juga: Bey Machmudin Ingatkan Truk Tambang Galian C Patuhi Jam Beroperasi di Parung Panjang

Penyebab kedua, kata KDM, adalah hilangnya garis genetik karena minimnya pengetahuan terhadap leluhur. Berbeda dengan orang Batak yang meletakkan marga pada namanya sehingga mudah teridentifikasi.

Begitu juga orang Arab yang menyematkan ‘bin’ pada namanya. Bahkan hingga kini mereka masih bisa mengidentifikasi klaim garis keturunan hingga ke Nabi Muhammad SAW.

“Kalau orang Sunda mau mengakui garis keturunan Prabu Siliwangi susah, kebingungan, karena hilangnya tradisi genetik seperti orang Batak dan orang Arab,” ujarnya.

Keadaan ini diperparah dengan hilangnya bahasa, karena tidak diterapkan pada anak-anak, makanan, tradisi berpakaian sampai arsitektur bangunan Sunda. Berbeda dengan orang Yogyakarta dan Bali yang masih mempertahankan tradisi,  yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Di sisi lain, masuknya budaya dan teknologi luar sangat mempengaruhi orang Sunda. Contoh kecil adalah hilangnya penamaan suatu daerah karena berubah menjadi perumahan baru dengan menggunakan nama asing.

Halaman:

Editor: Adin Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah