IDEJABAR – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasik, setiap harinya terus alami peningkatan sejak Januari hingga awal Mei 2024 ini. Peningkatan tersebut tercatat 532 kasus, menyebabkan 18 orang harus mendapatkan perawatan dan dua meninggal serta yang lainnya telah berangsur sembuh.
Dinkes Kota Tasik Terus Lakukan Advokasi Pada Masyarakat
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasik, Asep Hendra kepada wartawan mengatakan kasus DBD di Kota Tasik masih terus meningkat. Hal itu, kata Hendra, seiring dengan pergantian musim dari kemarau ke musim hujan. Penyebab lainnya, urai Hendra, karena masih ada tempat perindukan nyamuk aedes aegypti (larva) di rumah dan lingkungan sekitar.
"Sejak bulan Januari hingga April, terdapat 19 kasus DBD yang memerlukan perawatan di RSUD Dr. Soekardjo dan RS Lainnya. Tapi kasus DBD ini terus meningkat sejak awal tahun hingga total 532 kasus, termasuk dua orang meninggal,” jelas Hendra.
Dijelaskan Hendra, serangan DBD terjadi karena pergantian musim dari panas ke hujan dan peningkatan jentik nyamuk di rumah, serta kurangnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat. Kata Hendra, perubahan musim yang berdampak pada peningkatan kasus DBD akan terus terjadi jika kesadaran masyarakat terhadap kebersihan masih rendah.
"Kami telah menyiapkan ruang di RSUD Dr. Soekardjo dan 22 Puskesmas, serta peralatan fogging. Tapi kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat penting agar jentik nyamuk bisa dibasmi," tambahnya.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U- 23 Hari Ini, Indonesia vs Guinea U23 Main Kamis 9 Mei 2024 Jam 20.00 WIB
Sebelumnya ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasik, Uus Supangat menyebutkan kasus DBD yang terjadi sekarang membuat 18 orang harus menjalani perawatan di RSUD Dr Soekardjo dan Rumah Sakit Swasta lainnya. Namun, lanjut Uus, peningkatan kasus itu terjadi sejak bulan Januari, Februari Maret dan April hingga awal Mei.
“Total penderita DBD sejak Januari hingga awal Mei ini tercatat 532 kasus di antaranya dua meninggal. Sekarang kami masih terus melakukan pemantauan dan pendampingan pada mereka yang terkena DBD," ujar Uus kepada wartawan di Tasik.***