Kasus DBD Di Kota Tasik Terus Meningkat Selama Januari-April Tercatat 500 Orang Terkena DBD

- 2 Mei 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi nyamuk pembawa penyakit DBD.
Ilustrasi nyamuk pembawa penyakit DBD. /Kemenkes/

IDEJABAR –  Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, setiap harinya terus mengalami peningkatan sejak Januari hingga April 2024. Peningkatan tersebut tercatat 500 kasus, menyebabkan 19 orang harus mendapatkan perawatan dan satu meninggal serta yang lainnya telah berangsur sembuh.  

Dinkes Kota Tasik Terus Lakukan Advokasi Pada Masyarakat  

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasik, Asep Hendra mengungkapkan kasus DBD di Kota Tasik masih meningkat. Hal itu, kata Hendra, seiring dengan pergantian musim dari El Nino ke musim hujan. Penyebabnya, urai Hendra, karena masih ada tempat perindukan nyamuk aedes aegypti (larva) di rumah dan lingkungan sekitar.  

"Sejak bulan Januari hingga April, terdapat 19 kasus DBD yang memerlukan perawatan di RSUD Dr. Soekardjo dan RS Lainnya. Tapi kasus DBD ini terus meningkat sejak awal tahun dengan total 500 kasus, termasuk satu orang meninggal,” jelas Hendra kepada wartawan di Tasik, Rabu (1/5).  

Baca Juga: Bey Machmudin: Di Jawa Barat Wujudkan Pilkada 2024 Bersih, Jujur dan Demokratis

Dijelaskan Hendra, serangan DBD terjadi karena pergantian musim dari panas ke hujan dan peningkatan jentik nyamuk di rumah, serta kurangnya pola hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat. Kata Hendra, perubahan musim yang berdampak pada peningkatan kasus DBD akan terus terjadi jika kesadaran masyarakat terhadap kebersihan masih rendah.  

"Kami telah menyiapkan ruang di RSUD Dr. Soekardjo dan 22 Puskesmas, serta peralatan fogging. Tapi kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sangat penting agar jentik nyamuk bisa dibasmi," tambahnya.  

Hendra menekankan pentingnya edukasi masyarakat tentang bahaya gigitan nyamuk aedes aegypti dan pentingnya akses ke fasilitas kesehatan. Masyarakat juga diminta untuk melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur) serta pemberantasan sarang nyamuk (PSN).  

Baca Juga: Raperda Penyelenggaraan Pertanian Organik Wujud Komitmen Pemprov Jabar Dalam Masalah Pertanian

Sebelumnya ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasik, Uus Supangat menyebutkan kasus DBD yang terjadi sekarang membuat 19 orang harus menjalani perawatan di RSUD Dr Soekardjo dan Rumah Sakit Swasta lainnya. Namun, lanjut Uus, peningkatan kasus itu terjadi sejak bulan Januari, Februari Maret dan April.  

Halaman:

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Berbagai sumber Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah