Sementara penamaan Masjid Lautze diambil dari nama jalan di Jakarta, kantor pusat YHKO, yakni Jalan Lautze 87-89 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Di Bandung, Masjid Lautze 2 berdiri sejak tahun 1997.
Baca Juga: Sekda Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, Operasi Pasar Bersubsidi TUntas H-4 Lebaran 2024
Penyebutan angka satu dan dua di belakang nama Masjid Lautze, disebut-sebut untuk membedakan saja, mana Masjid Lautze yang terletak di Pecinan, Jakarta, mana Masjid Lautze yang ada di Kota Bandung.
Lebih lanjut, Rahmat menyebutkan, Masjid Lautze 2 menjadi tempat bagi saudara-saudara yang hendak menjadi mualaf sebagai tempat mengucap ikrar syahadat.
![Masjid Lautze 2 di Jalan Tamblong, Kota Bandung](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/03/17/3698303442.jpg)
Sejak tujuh tahun ke belakang, Rahmat menyebut telah ada sebanyak 258 mualaf yang kemudian menjadi jemaah Masjid Lautze 2. Latar belakang para mualaf ini pun beragam dan majemuk.
“Karena letak Masjid Lautze 1 di Jakarta itu di kawasan Pecinan, boleh jadi jemaahnya identik dengan keturunan Tionghoa. Nah, kalau di kami, ini rasanya lebih majemuk. Saudara-saudara yang mengucap ikrar syahadat pun lebih majemuk latar belakangnya,” ujar Rahmat.
Artinya, lanjut Rahmat, bukan dari keturunan Tionghoa saja yang mengucapkan ikrar itu, tapi ada dari berbagai warga di belahan dunia. Misal dari Prancis, Australia dan untuk warga Indonesia, ya dari berbagai suku asal Indonesia.
Untuk memakmurkan masjid, DKM Masjid Lautze 2 ini juga merangkul pemuda serta Karang Taruna di wilayah sekitar. Secara geografis, letak Masjid Lautze ini berada di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung.