IDEJABAR - Hari Minggu itu (29/10/23), suasana di BadakSinga6, Coblong, Bandung, terasa mengasyikkan. Tampak 12 pelukis Bandung sedang melukis di atas jaket jeans biru (denim), diiringi musik gitar klasik dari Tubagus Pandu Mursabdo.
Denting nada gitar klasik itu diharapkan dapat meningkatkan imajinasi para pelukis, sehingga lukisannya mencapai puncak keindahan.
Selain gitar klasik, para pelukis itu diiringi solo gitar dari komposer musik instrumental gitar elektrik Handy Hadiwikarta.
Mereka yang asyik melukis itu ialah Abdurahman Abro, Basuki Bawono, Bank Zoel, Dodo Abdullah, Franky Gotama, Harlan Anggapatra, Heri Heriana, Jatnika DJ, Jitno Slamet Gerbong, Mhaz Yanta, Rendra Santana, Wisnu.
Bandung Contemporary Art Festival
Di kala para pelukis menggarap karyanya, diselenggarakan pula bincang-bincang dengan perwakilan Moscow Supplies mengenai sejumlah aspek cat lukis untuk sepatu dan untuk media lainnya; disusul perbincangan dengan Folkleurid mengenai dinamika seni dan bisnis jaket berlukis.
Berikutnya, tampillah para peragawati mengenakan jaket yang telah dilukis itu berlenggak-lenggok di depan hadirin; lalu jaket itu dilelang. Tak ketinggalan, tampil band dan suguhan tari payung.
Berbagai keasyikan tersebut tersaji pada Pre-Event Paint Xplosion, yang dibuka anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Buky Wibawa Karya Guna, pada pukul 9 pagi dan berlangsung hingga sore hari.
“Bandung sebagai kota kreatif, perlu menggagas event yang mengangkat dan melibatkan seluruh matra seni dalam tajuk Bandung Contemporary Art Festival,” kata Buky Wibawa. “Saya juga berharap agar Kota Bandung memiliki event tahunan ikonik dalam bidang seni.”