Demo Mahasiswa Meletus di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar

- 13 Februari 2024, 13:30 WIB
Demo mahasiswa di Yogyakarta, tuntut pemakzulan Jokowi
Demo mahasiswa di Yogyakarta, tuntut pemakzulan Jokowi /https://twitter.com/i/status/1756972065872388105/

 

IDEJABAR – Hari tenang pertama menjelang Pemilu, Senin (12/2/2024) justru dibuat tidak tenang oleh mahasiswa yang menggelar demonstrasi di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.

Gerakan mahasiswa ini melontarkan tuntutan yang hampir sama, yakni pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pelaksanaan Pemilu tanpa kecurangan, netralitas Komisi Pemilihan Umum (KPU), Presiden, Aparatur Sipil Negara (ASN), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Tentara Nasional Indonesia (TNI)

JAKARTA

Di Ibukota Jakarta, ratusan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) melancarkan aksi demonstrasi kepada pemerintah Jokowi, dari siang hingga malam, dan mendekati kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Baca Juga: PMII Gelar Demo: Tuntut Presiden Jokowi Hentikan KKN

Baca Juga: Wow Film Dirty Vote Trending Topic Youtube dan Twitter

Sebagai badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia ini, PMII mengusung tema demo: “Lawan Tirani, Pengkhianat Rakyat”,

SEMARANG

Senin kemarin pula, di Ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di “kota Lumpia” ini melancarkan aksi unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Para mahasiwa ini menuntut pemakzulkan Presiden Jokowi.

Seperti biasa, aksi berlangsung panas. Mahasiwa dan politi beberapakali saling dorong dan berdebat melalui pengeras suara. Namun tidak terjadi korban luka dalam unjuk rasa ini.

YOGYAKARTA

Tidak ketingaalan di Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta, mahasiswa dan masyarakat sipil berkumpul di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), melancarkan demonstrasi bertajuk “Gejayan Memanggil Lagi”

Tampak tiga poster besar berisi kritik dan tuntutan terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Di antaranya menuntut Jokowi melaksanakan Pemilu 2024 berjalan tanpa kecurangan. Poster lain bertulisan: Jokowi harus diadili.

Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Yogyakarta itu berkumpul di Bundaran UGM pada pukul 15.00 WIB, kemudian bergerak sambil meneriakkan tuntutannya ke Pertigaan Gejayan. Di situlah mereka melancarkan berbagai orasi.

Lazimnya demo mahasiswa, ada poster-poster dengan kalimat lucu, semisal, "Aku ga mau cucuku dipimpin Jan Ethes". Jan Ethes ialah cucu Jokowi yang masih anak-anak. Maksudnya, bila Gibran memenangi Pilpres, kemudian menjadi Presiden pada periode berikutnya, maka Presiden setelah Gibran tentulah Jan Ethes.

Video poster jenaka ini dapat disaksikan dengan meng-klik: https://twitter.com/i/status/1757021557183201583 dan https://twitter.com/i/status/1756972065872388105

Begitu pula di Ibukota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, para mahasiswa yang dari PMII Perjuangan melancarkan demonstrasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya, hingga Senin (12/2/2024) malam.

Sambil berteriak menyampaikan tuntutannya, mereka membentangkan berbagai poster yang berisi tuntutan agar Komisi Pemilihan Umum bersikap netral. Poster itu ada yang bertulisan: ‘KPU Baik Saja?’, ‘Tolak Money Politik’, ‘Tolak Serangan Fajar’ dan ‘KPU Wajib Netral’.

Aksi ini berlangsung sampai malam hari dan baru selesai setelah Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi menemui mahasiswa mereka. Nur Syamsi memastikan sebagai penyelenggara Pemilu, KPU telah bekerja secara profesional.

MAKASSAR

Di Ibukota Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar, para mahasiswa dan buruh yang menamakan diri Aliansi Kesatuan Rakyat Indonesia melancarkan aksi demonstrasi di depan kantor KPU Sulawesi Selatan (Sulsel). Tak pelak lagi, jalan utama, A.P. Pettarani Makassar dilanda kemacetan hingga malam hari.

Tuntutan para pendemo adalah agar KPU bekerja maksimal, karena Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari telah terbukti melanggar kode etik. Mereka juga mengultimatum KPU, Presiden Jokowi, dan para kepala daerah agar bersikap netral dalam pesta demokrasi 2024 ini.***

 

Editor: Edi ES


Tags

Artikel Pilihan

Terkini