IDEJABAR - Komunitas Gada Membaca Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat bersama Tim Art Pioneers, megadakan kegiatan edukasi kepada sejumlah pustakawan cilik (Puscil) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Winduraja, Senin 24 Juni 2024.
Tim Art Pioneers yang terdiri dari Arif Rahman Nugraha dan “rerencangan” Al-Fath Muhammad Devana Kartasasmita mengatakan, kegiatan edukasi ini dimaksudkan agar anak-anak mengetahui inovasi produk pensil warna bernama PenArt.
“Produk ini dibuat dalam rangka kegiatan lomba FIKSI,” kata Arif Rahman Nugraha dan Devana Kartasasmita, siswa SMAN 1 Kawali.
Arif menambahkan, produk PenArt mengambil sejarah kerajaan Galuh sebagai fokus edukasinya. Inovasi yang ada pada pensil warna PenArt adalah seperti adanya ukiran seni pada pensilnya dan juga elemen yang berkaitan dengan kerajaan Galuh.
“Selain itu, pada produk PenArt juga terdapat teknologi Augmented Reality (AR) yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi anak anak,” ujarnya.
Baca Juga: Memilih Pemimpin di Pilkada Pangandaran 2024, Keluarga Harmonis Jadi Indikator Penting
Untuk memunculkan AR-nya, jelas Arif, PenArt menyediakan kartu yang menggambarkan karakter dari tokoh kerajaan Galuh.
Di dalam AR, terdapat edukasi mengenai karakter tokoh kerajaan Galuh sesuai yang diinginkan dengan cara scan kartunya,” jelasnya.
Pembina Komunitas Gada Membaca Agus Munawar menambahkan, kegiatan edukasi kepada Puscil yang di lakukan Tim Art Pioneers yakni supaya anak anak dapat lebih mengenal mengenai kebudayaan lokalnya yaitu kerajaan Galuh dan juga lebih mengenal teknologi AR untuk media belajar yang informatif dan terhubung dengan handphone.
Komunitas Gada Membaca
Komunitas Gada Membaca, berdiri pada 18 Februari 2015, diawali dengan beragam kegiatan pelibatan masyarakat secara massif dan berkelanjutan. Gada Membaca diinisiasi dan didirikan oleh keluarga Agus Munawar, melibatkan relawan, masyarakat sekitar dan para pihak yang peduli terhadap gerakan literasi.
Gada Membaca lahir dari serangkaian kegiatan yang melibatkan masyarakat dan berbasis pada kebutuhan. Oleh sebab itu, kehadirannya dapat menjadi pusat aktivitas masyarakat dalam rangka mencari solusi atas masalah-masalah yang mereka hadapi.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sindir Anies? Jakarta Butuh Perubahan Perlu Pimimpin Imajinatif, Tak Perlu Takut IKN
Gada Membaca melalui program rolling bukunya, juga dapat membantu memfasilitasi berdirinya komunitas/taman bacaan/perpustakaan desa baru di sekitarnya. Sehingga komunitas baca, taman baca yang diprakarsai oleh masyarakat, perangkat desa dan stakeholder lainnya tersebut menjadi satu gerakan literasi bersama.
Menurut pembinanya Agus Munawar, Gada Membaca merupakan gabungan dari dua nama tempat, Cigajah dan Dawuan. Di sekitar lokasinya memang terdapat batu besar dan di bagian bawah terdapat Dawuan Cimuntur.
“Gada Membaca dapat berkembang seperti sekarang ini, merupakan bukti nyata partisipasi publik yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat melalui gerakan literasi yang dapat diakses oleh masyarakat secara gratis,” tutur Agus.
Gada Membaca kini sudah memiliki gedung yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Bupati Ciamis Herdiat Sunarya pada 18 Februari 2021. Alamatnya di Jl. Raya Ciamis-Cirebon, Dusun Margajaya RT 02 RW 03, Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Email [email protected].***