Survei Popularitas Calon Bupati Pangandaran, Ujang Endin Masih yang Tertinggi

- 6 Juni 2024, 10:00 WIB
Ujang Endin Indrawan, bakal calon Bupati Pangandaran yang menurut survei menempati tingkat popularitas tertinggi  54,5 persen.
Ujang Endin Indrawan, bakal calon Bupati Pangandaran yang menurut survei menempati tingkat popularitas tertinggi 54,5 persen. /Dok Pribadi/

IDEJABAR - Lembaga Riset Kebijakan Publik (KP) telah mempublikasikan hasil survei terbarunya yang menyoroti situasi dan kondisi di Kabupaten Pangandaran,  Jawa Barat, menjelang dilaksanakannya Pilkada Pangandaran 2024.

Lembaga riset tersebut menyebutkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah daerah periode 2020-2024  sebesar 60,91 persen (7.73 persen sangat puas, 53,18 persen cukup puas).

Kemudian sebesar 28,18 persen menyatakan tidak puas, dan sebesar 10,9 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Temuan dari hasil survei Lembaga Riset Kebijakan Publik berikutnya adalah soal popularitas dari masing-masing bakal calon Bupati Pangandaran yang telah menyatakan diri akan maju.

Bakal calon Ujang Endin Indrawan menjadi yang tertinggi atau yang paling populer mencapai  persentase sebesar 54,5 persen.

Baca Juga: Pilkada Pangandaran 2024 Ujang Endin Paling Potensial, Pengamat Sarankan Gerindra Segera Meminangnya

Kemudian Ino Darsono mengikutinya di posisi kedua dengan 46,2 persen, sedangkan Dadang Solihat mendapat 43.8 persen.

Peneliti senior Lembaga Riset Kebijakan Publik, Ridwan Susanto menjelaskan, survei yang dilakukannya berlangsung dari tanggal 5 hingga 10 Mei 2024.

“Melibatkan 400 responden yang dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error sebesar 4,1 persen,” jelasnya dikutip dari Pikiran Rakyat.com.

Menurut dia, hasil survei  memberikan gambaran yang jelas tentang preferensi dan harapan masyarakat Pangandaran terhadap pemimpin mereka di masa depan.

"Kami berharap hasil survei ini dapat menjadi gambaran yang berguna bagi para pemilih dan stakeholder politik dalam menentukan arah politik daerah," katanya.

Pandangan pakar komunikasi Unpad

Terkait  hasil survei Lembaga Riset Kebijakan Publik di atas, Dr. Lilis Puspitasari, M.I.kom, Pakar Komunikasi dari Universitas Padjadjaran memiliki pandangan tersendiri.

Menurutnya,  temuan survei menunjukkan bahwa program-program yang dijalankan oleh pemerintah daerah saat ini diterima dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Akan tetapi, dengan angka ketidak puasan yang mencapai 28,18 persen menunjukkan masih ada ruang untuk perbaikan dan peningkatan komunikasi antara pemerintah daerah dan masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Progres Tol Getaci di Kabupaten Tasikmalaya, 17 Desa Positif Tergusur, Ini Daftarnya

Sebab itu kata dia, calon pemimpin Pangandaran yang mampu merespons dengan baik kebutuhan masyarakat yang belum puas ini memiliki peluang besar untuk mendapatkan dukungan.

Lalu soal tingkat kepopuleran Ujang Endin yang paling tinggi dari kandidat yang lain, itu disebabkan karena dia merupakan pejabat publik yaitu Wakil Bupati Pangandaran saat ini.

Dan sebagai wakil bupati, segala kegiatan Ujang Endin menarik perhatian media sehingga selalu meliputnya sejak sejak 4 tahun yang lalu.

Lalu soal popularitas Dadang Solihat atau Dadang Okta yang 43,8 persen, kata Lilis, bisa disebabkan oleh Dadang  yang sangat aktif 2 bulan ini mendatangi dan menyapa masyarakat secara langsung.

Lebih lanjut  Lilis Puspitasari membeberkan, hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat Pangandaran masih sangat mempertimbangkan kinerja dan latar belakang calon dalam menentukan pilihannya.

Dukungan terhadap Ujang Endin, mencerminkan harapan masyarakat akan keberlanjutan dan peningkatan program yang sudah berjalan baik.

“Namun, dengan 60.5 persen responden yang belum memutuskan pilihan, persaingan masih sangat terbuka dan kandidat lain masih memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitas mereka," ujarnya.

Baca Juga: Bikin Takjub, Warga Kampung Kaputren Majalengka Fasih Bicara dalam 8 Bahasa Asing

Lilis juga menambahkan bahwa penting bagi setiap kandidat untuk terus berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat dan menyampaikan program kerja yang relevan dan menjawab kebutuhan lokal.

"Kampanye yang mampu mengakomodasi aspirasi warga dan menawarkan solusi nyata akan menjadi kunci dalam memenangkan hati pemilih," katanya.

Lilis menuturkan, hasi survei bisa  menjadi indikator penting bagi para calon bupati untuk merumuskan strategi kampanyenya.

Dengan memahami area-area yang membutuhkan perhatian lebih, kandidat dapat menyusun program kerja yang lebih relevan dan tepat sasaran.

"Kampanye yang efektif adalah yang mampu menyampaikan pesan-pesan yang sesuai dengan aspirasi masyarakat dan menawarkan solusi konkret atas permasalahan yang ada," ujarnya.***

Editor: Ateng Jaelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah