Sementara, di bangku-bangku benton dan sisi-sisi taman, terlihat sepasang kekasih yang tengah asyik mengobrol. Juga sepasang keluarga kecil yang tengah menyaksikan anaknya bermain mini bola di taman samping tempat duduknya.
![Jalan di dalam Alun-alun Kota Tasik dihiasi oleh lampu berwarna-warni menambah keindahan taman](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/04/01/1297510805.jpg)
Di sudut berbeda, beberapa pedagang asong dengan sopan bergantian menawarkan kopi, rokok atau makanan kecil yang dibawanya kepada para pengunjung yang tengah duduk-duduk santai.
“Alhamdulillah pak kalau malam minggu, malam libur dan bulan puasa cukup laku. Ya lumayan bisa buat makan keluarga di rumah,” ungkap Jajat, warga Benda yang berjualan kopi, roko dan makanan kecil di bak mobilnya kepada IDEJABAR, Minggu malam (31/03/24).
Tak hanya Ajat, Eti, warga Lengkong Babakan, pun mengaku jika saat libur penghasilannya bisa meningkat tiga kali lipat. Namun disaat sepi, dia mengaku bukan keuntungan yang didapat. Tapi modal pun belum tentu dapat lagi.
“Saya sudah lama jualan disini pak, alhamdulillah sih kalau malam minggu bisa dapat banyak, apa lagi kalau ada acara atau saat libur sekolah,” tutur Eti yang menjual minuman segar kemasan sendiri.
![Lorong-lorong bernuansa interion masjid menambah indahnya suasana malam di Alun-alun Kota Tasik](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2024/04/01/3787804922.jpg)
Menghabiskan malam di Alun-alun Kota Tasikmalaya kita seperti tengah menjelajahi dunia yang penuh dengan berbagai tawaran. Apa lagi, disaat kita melihat dua anak saling kejar-mengejar diatas otoped sewaannya, atau sekelompok anak yang tengah bermain-main di taman. Bahkan ketika melihat keluarga kecil yang tengah menyantap makanan khasnya.
Semenatara, disebuah sudut, dibangku beton sepasang kekasih tengah asyik berswafoto sambil sekali-kali melepas tawanya. Inilah dunia malam di Alun-alun Kota Tasikmalaya yang syarat dengan nilai-nilai historis dan nostaljik. Semoga…***