Tragis, 144 Dari 625 Kecamatan Di Jawa Barat Tidak Memiliki SMA/SMK Negeri

- 9 Januari 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi SMKN 1 kota pungut sumbangan ke wali murid, untuk memenuhi kebutuhan operasional sekolah yang tidak tercover dari dana BOS dan BPOD
Ilustrasi SMKN 1 kota pungut sumbangan ke wali murid, untuk memenuhi kebutuhan operasional sekolah yang tidak tercover dari dana BOS dan BPOD /Instagram @smkn1depokcasuals/

IDEJABAR – Sebanyak 16 Kecamatan di Jawa Barat tidak memiliki sekolah negeri maupun swasta. Tragisnya lagi, 144 Kecamatan dari 625 Kecamatan di Jawa Barat tidak memiliki SMA maupun SMK Negeri.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyatakan ke 16 kecamatan yang tidak memiliki sekolah SMA/SMK negeri dan swasta itu tersebar di lima kabupaten. Jumlah paling banyak terdapat di Kabupaten Kuningan

Akan Membangun Sekolah Baru di 16 Kecamatan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar, Iendra Sofyan menyebutkan ke 16 kecamatan adalah Ciamis ada tiga kecamatan.  Kemudian Kabupaten Garut satu kecamatan, Kabupaten Kuningan yang agak banyak, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Sumedang.

Dengan kondisi itu, kata Iendra, Pemprov Jabar akan fokus membangun sekolah baru di 16 kecamatan. Adapun dari 144 kecamatan yang tidak memiliki sekolah SMA dan SMK negeri 128 diantaranya sudah ada sekolah swasta.

"Kami akan fokus yang di 16 kecamatan itu. Karena 128 kecamatan sudah ada sekolah swasta, kalau 16 itu sama sekali tidak ada SMA/SMK negeri dan swasta," ucap Iendra kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa, 9 Januari 2024.

Kampus SMAN 1 Majalaya menjadi sekolah favorit yang banyak diincar para orang tua dan calon siswa pada PPDB. / Budi S Ombik/DeskJabar
Kampus SMAN 1 Majalaya menjadi sekolah favorit yang banyak diincar para orang tua dan calon siswa pada PPDB. / Budi S Ombik/DeskJabar

Selain fokus membangun sekolah baru, kata dia, Pemprov Jabar  pun akan mendirikan bangunan sekolah di kabupaten dan kota yang masih menumpang. Sebab, ada sekolah di Jabar yang tidak memiliki bangunan dan menumpang ke sekolah lainnya.

"Kami juga ingin menyelesaikan atau membenahi SMA-SMK yang sekarang sudah terbangun, tapi di lahan orang lain. Jadi sekolahnya ada, tapi tidak punya gedung sekolah. Nah, ini yang kita dorong," ucapnya.

Diungkapkan Iendra mengatakan, pembangunan 144 SMA/SMK baru itu nantinya akan dilakukan secara bertahap. Adapun anggaran untuk membangun satu sekolah satu kecamatan ini jumlahnya mencapai Rp11,48 miliar. "Pembangunan satu sekolah minimal Rp3 miliar. Total anggaran sekitar 11,48 miliar di tahun 2024 ini," kata dia.***

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah