IDEJABAR – Ernest Prakarsa menguggah poster film animasi Jumbo dan Agak Laen di instagramnya, serta menulis: “Jumbo resmi menyalip posisi Agak Laen sebagai film terlaris Indonesia ke-2. Jika ini dianggap sebagai sebuah “kekalahan”, maka ini adalah kekalahan paling membanggakan."
Next stop: film Indonesia nomer 1 sepanjang masa, let’s go! Lihat (https://www.instagram.com/p/DJgL8vpSMgs/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==)
Unggahan ini mendapat sambutan positif, antara lain dari akun @elvirahmii, yang menulis: “Suka banget vibe ini: saling berkarya, saling mengapresiasi, dan saling mendukung. Salut sejumbo-jumbonya untuk vibe yang agak laen ini”
Ya…, pada hari ke-41 penayangannya, Jumbo telah ditonton 9.127.865, yang berarti menempati posisi kedua film terlaris di Nusantara. Jumbo pertama kali tayang pada 31 Maret 2025 dan meraih angka penonton di atas 9 juta pada Sabtu (10/5/2025) siang.
Mengingat Jumbo dan sampai hari ini masih tayang di bioskop-bioskop di berbagai kota di negeri ini, maka ia sedang menuju film Nomor 1 terlaris di Indonesia, menyalip film “KKN di Desa Penari” (2022) ditonton 10.061.033 orang.
Masih Waras
Pencapaian Jumbo ini jelas menggembirakan banyak pihak dan membangkitkan optimisme akan kemajuan bangsa.
Sebab, film animasi untuk anak-anak yang dapat dinikmati semua umur ini, jelas menampilkan unsur pendidikan: sesuatu yang langka disajikan film-film Indonesia. Hal ini disampaikan Direktur Lingkar Ide Nusantara, Edi Purnawadi.
“Film untuk anak-anak dan semua umur yang bermutu di Indonesia tergolong langka. Apalagi bisa meraih jumlah penonton demikian besar, hingga mendekati film nomor satu terlaris sepanjang masa,” kata Edi Purnawadi di Tasikmalaya, Senin (12/5/2025).
“Ini juga mengindikasikan masyarakat Indonesia masih waras, masih rindu kisah mengenai perjuangan dan pendidikan. Tidak melulu kisah horor, percintaan remaja, seks dan komedi,” sambungnya.