Sunda: Satu-satunya Suku yang Punya Ensiklopedia Lengkap

- 10 Oktober 2023, 11:20 WIB
Memuat informasi lengkap tentang segala hal  yang berhubungan dengan Sunda. Mahakarya Ajip Rosidi dkk.
Memuat informasi lengkap tentang segala hal yang berhubungan dengan Sunda. Mahakarya Ajip Rosidi dkk. /Pustaka Jaya /

 

IDE JABAR - Dari 465 suku di Indonesia (M. Junus Melalatoa, 1995), hanya suku Sunda yang mempunyai ensiklopedi lengkap: Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya, termasuk Budaya Cirebon dan Betawi. Ensiklopedi ini disusun almarhum Ajip Rosidi dkk. dan diterbitkan PT Dunia Pustaka Jaya, bekerja sama dengan The Toyota Foundation dan Yayasan Kebudayaan Rancage (2000).

Karya Ajip Rosidi ini bukan “kaleng-kaleng”. Profesor kelahiran Jatiwangi, Majalengka, ini mengerahkan 40 ilmuwan, termasuk para ilmuwan Belanda, Jepang, dan India.

Mereka memeras otak dan keringat, disertai kecintaan kepada budaya Sunda. Pengerjaan yang semula diperkirakan lima tahun, ternyata molor sampai hampir sepuluh tahun.

Tim redaksi terbentur kenyataan bahwa ahli suatu bidang tidak cukup terlatih menulis, apalagi menulis eksiklopedi, yang memerlukan persiapan khusus. Akibatnya hampir semua naskah yang masuk harus ditulis ulang atau disunting berat.

Persoalan lain adalah beberapa orang yang semula bersedia duduk sebagai anggota redaksi mengundurkan diri dengan berbagai sebab dan alasan. Dalam perjalanan penyusunan selama hampir satu dasawarsa itu, beberapa orang yang memberi bantuan tidak sempat melihat hasilnya. Mereka antara lain ialah H.K.S. Kostaman, Haryoto Kunto, dan Sayudi, yang telah lebih dulu meninggal dunia.

Menuai Pujian

Ensiklopedi yang memuat sekitar 3.500 lema (entry) ini dipuji pakar senior sastra dan budaya Indonesia dari Leiden, Prof. Dr. A. Teeuw. “Saya sangat terkesan oleh kualitas ilmiah ensiklopedi ini, didasarkan pengetahuan luas dan mendalam mengenai hal-hal yang dibahas. Ditulis informatif dan jelas, bahasa Indonesia yang dipergunakannya enak dibaca,” kata Teeuw.

Acungan jempol datang pula dari sejarawan senior yang juga sosiolog dan pernah menjabat Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof. Dr. Taufik Abdullah. “Sungguh suatu pekerjaan raksasa. Merupakan sumbagan besar bagi dunia ilmu,” tulis Abdullah di pengantar ensiklopedi ini.

Tak dapat dimungkiri, tulisan mendalam, jernih, dan enak dibaca menjadi salah satu kelebihannya, terutama bila dibandingkan dengan ensiklopedi lain, semisal Ensiklopedi Nasional Indonesia (PT Cipta Adi Pustaka, 1988).

Halaman:

Editor: Edi ES


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah