IDEJABAR – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, semakin memperkuat posisi mereka sebagai kandidat terdepan dalam Pilkada Jawa Barat 2024. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia, pasangan ini mencatat elektabilitas sebesar 65,9%, meninggalkan jauh pasangan calon lainnya. Survei ini dilaksanakan pada 8 hingga 14 September 2024 di berbagai wilayah Jawa Barat, dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Baca Juga: Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Dedi Mulyadi Unggul di Basis Hijau dan Merah Jawa Barat
Survei tersebut dirilis secara resmi oleh Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, dalam konferensi pers secara daring yang diadakan pada Kamis, 26 September 2024 siang di hadapan para wartawan. Menurut Hanta Yuda, hasil survei ini menunjukkan bahwa pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meraih dukungan yang signifikan di hampir semua wilayah kultural di Jawa Barat, seperti Megapolitan, Pantura, Bandung Raya, Priangan Timur, dan Priangan Barat.
"Dengan hasil survei yang menunjukkan dominasi elektabilitas di berbagai wilayah, pasangan Dedi-Erwan tampak menguasai dinamika politik di Pilkada Jawa Barat 2024. Kami melihat kecenderungan dukungan yang sangat kuat terhadap program dan pendekatan yang mereka tawarkan," ujar Hanta Yuda AR.
Dominasi Elektabilitas di Pilkada Jabar 2024
Dedi Mulyadi, yang pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta, tercatat meraih 65,4% elektabilitas sebagai calon Gubernur, jauh meninggalkan Ahmad Syaikhu yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas 11,4%. Sementara itu, Acep Adang Ruhiat dan Jeje Wiradinata masing-masing meraih 4,3% dan 2,9% dukungan.
Dalam kategori calon Wakil Gubernur, Erwan Setiawan tampil sebagai kandidat terkuat dengan 20% elektabilitas, disusul oleh Ilham Habibie yang meraih 16,6%. Gitalis Dwi Natarina dan Ronal Surapradja masing-masing mendapatkan 7,9% dan 7,2% dukungan.
Secara keseluruhan, pasangan Dedi-Erwan memimpin dengan 65,9% elektabilitas, sementara pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie hanya mencatat 11,8%. Dukungan ini merata di seluruh wilayah, menandakan tingginya penerimaan publik terhadap pasangan ini.
Metode Survei dan Karakteristik Responden
Poltracking Indonesia menggunakan metode multistage random sampling, dengan survei tatap muka langsung oleh surveyor yang telah mendapatkan pelatihan. Survei ini dilakukan di berbagai wilayah kultural di Jawa Barat, mencakup Megapolitan, Pantura, Bandung Raya, Priangan Timur, dan Priangan Barat.
Responden survei adalah warga yang telah memiliki hak pilih, berusia 17 tahun ke atas, atau sudah menikah. Distribusi usia responden meliputi Generasi Z (≤22 tahun), Milenial Muda (22-30 tahun), Milenial Matang (31-40 tahun), Generasi X (41-52 tahun), Baby Boomers (53-71 tahun), dan Silent Generation (>71 tahun). Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95% dengan margin of error sebesar ±2.9%.
Peta Elektabilitas dan Tipologi Pemilih
Survei juga mengungkap bahwa mayoritas pemilih Dedi-Erwan adalah pemilih rasional yang memilih berdasarkan program dan kebijakan yang ditawarkan, dengan persentase mencapai 41,8%. Sebanyak 21,7% pemilih merupakan pemilih psikologis yang memilih berdasarkan kedekatan personal dengan kandidat, sementara 14,2% memilih berdasarkan aspek sosiologis seperti latar belakang agama dan etnis.
Survei ini juga mencatat bahwa 49,6% responden telah mantap dengan pilihan mereka, sementara 42,6% lainnya masih mungkin berubah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pasangan Dedi-Erwan mendominasi, dinamika politik dan kampanye ke depan masih berpotensi memengaruhi segmen pemilih.
Dukungan dari Partai dan Pengaruh Pilpres 2024
Survei ini juga mengungkap bahwa pasangan Dedi-Erwan mendapat dukungan besar dari pemilih Partai Golkar, Gerindra, dan PDI Perjuangan. Di sisi lain, pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie didukung kuat oleh pemilih PKS.
Tak hanya itu, dukungan dari basis pemilih Pilpres juga turut berpengaruh. Sebagian besar pendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto cenderung memilih pasangan Dedi-Erwan, sementara pemilih Ganjar Pranowo tersebar merata antara kedua pasangan calon utama.
Baca Juga: Hari Pertama Masa Kampanye, Asep Sopari Al Ayubi Silaturahmi Dari Pesantren ke Pesantren
Dengan elektabilitas yang dominan, pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan berpotensi besar memenangkan Pilkada Jawa Barat 2024. Meski demikian, dengan masih adanya 42,6% pemilih yang mungkin berubah, dinamika kampanye masih memegang peranan penting hingga hari pencoblosan. Hanta Yuda AR menegaskan, "Meskipun Dedi-Erwan unggul jauh, semua kandidat tetap perlu memperkuat strategi kampanye mereka untuk mempertahankan dukungan atau bahkan meningkatkannya."
Survei Poltracking Indonesia ini dilaksanakan pada 8 hingga 14 September 2024 dan dirilis secara resmi pada Kamis, 26 September 2024.***