IDEJABAR – Meski jadwal kampanye baru dimulai Rabu kemarin, namun masalah sosialisasi dan visi-misi pasangan calon (paslon) telah disampaikan disetiap pertemuan paslon dengan masyarakat.
Sayangnya, sejumlah paslon peserta Pilkada Kota Tasik 2024 dalam sosialisasinya masih mengumbar janji. Program yang ditawarkannya pun masih dalam ranah wacana dan konsep, belum pada tataran aplikasi dan realistik. Hingga sebagaian masyarakat masih bertanya apa yang secara riil yang akan dikerjakannya.
Baca Juga: Pilkada Kota Tasik 2024: Lima Pasang Calon Sudah Miliki Nomor Urut, Siap-siap Kampanye
Narasi yang paling kerap diungkapkan semua paslon seputar pengurangan kemiskinan, stunting, pengangguran, peningkatan layanan kesehatan dll. Namun mereka tidak pernah menyebutkan bagimana caranya untuk menangani hal-hal tersebut tadi.
Perlu diketahui, pengangguran dan kemiskinan hanya bisa diwujudkan dengan menciptakan lapangan kerja. Lalu siapa yang akan menciptakannya? Pemkota Tasik, investor atau pengusaha lokal? Penciptaan lapangan kerja seperti apa yang bisa meraup banyak penganggur dan warga miskin?
Janji Politik Itu Tetap Harus Realistis dan Aplikatif
Pengamat dan Peneliti Politik, Maulana Janah, mengatakan mestinya Pilkada sebagai salah satu implentesai demokrasi ditingkat lokal harus mampu mendongkrak IPM. Para calon, kata Maulana, sudah semestinya menawarkan gagasan dan program ril yang akan dieksekusi bila nanti terpilih.
Menurut Maulana, visi misi paslon itu harus memunculkan dan mencerminkan kebutuhan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu sesuai dengan regulasi, urai Maulana, juga KPU harus berani tidak menetapkan visi misi jika tidak sesuai dengan regulasi.
Baca Juga: Pilkada Kota Tasik 2024: ASYIK! KPU Kota Tasik Siap Rekrut 6.895 Anggota KPPS