IDEJABAR - Momen sakral Deklarasi Pilkada Damai pada rangkaian Rapat Pleno Terbuka tentang Pengundian Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakill Bupati, diwarnai aksi walk out, Senin malam (23/09/24).
Adapun hasil rapat pleno pleno tersebut yakni , pasangan Iwan Saputra-Dede Muksit, nomor urut 1. Cecep NY-Asep Sopari, nomor urut 2 dan Ade Sugianto-Iip Miftahul Faoz, nomor urut 3.
Pelaksanaan rapat pleno terbuka pengundian dan pengumuman nomor urut itu berlangsung damai dan meriah. Para pendukung dari ketiga paslon itu saling meneriakan yel-yel dengan semangat hampir di sepanjang acara.
Selain itu, menurut pantauan dari Youtube KPU Kab. Tasik, ada momen keakraban dari ketiga paslon itu ketika penandatanganan Deklarasi Damai Pilkada Kab. Tasik 2024. Mereka terlihat saling komunikasi sambil bercanda dibarengi tawa bahagia.
Aksi Walk Out
Ketika di penghujung acara, seluruh paslon diberikan kesempatan untuk menyampaikan sambutan secara bergiliran. Di awali paslon nomor urut 1, kemudian nomor urut 2 dengan disaksikan pendukung dari ketiga paslon.
Hal tak terduga muncul ketika giliran paslon Ade Sugianto-Iip hendak menyampaikan sambutannya, secara tiba-tiba paslon nomor urut 1 dan 2 beserta para pendukungnya ramai-ramai meninggalkan ruangan.
Entah dengan maksud apa mereka ramai-ramai meninggalkan ruangan, sehingga yang tersisa hanya pendukungan nomor urut 3 dan kursi-kursi kosong yang semula penuh diduduki pedukung paslon 1 dan 2.
Aksi walk out yang dilakukan paslon nomor urut 1 dan 2 beserta para pendukungnya itu dinilai kurang etik. Meskipun pembawa acara saat itu, telah berulang kali mengimbau seluruh peserta agar tetap berada di dalam ruangan sebelum paslon nomor 3 menyampaikan sambutannya.
Aksi walk out yang dilakukan kedua paslon itu menuai tanggapan beragam dari sejumlah pihak, termasuk dari ketua tim relawan pasangan Ade-Iip.
Ketua Tim Relawan Keagamaan untuk pasangan calon Ade-Iip, KH. Dede Saeful Anwar mengatakan, suasana hingar bingar dan keakraban seluruh peserta yang hadir dalam acara pengundian nomor urut paslon bupati dan wakill bupati, akhirnya ternodai dengan sikap kedua kubu paslon tersebut.
“Silahkan publik yang menilai atas aksi kedua pasangan calon itu. Hanya saja titik berat kami dalam hal ini adalah KPU sebagai penyelenggara. Ini cerminan ketidaksiapan panitia acara membendung arus masa yang meninggalkan acara resmi sebelum semuanya tuntas,” kata KH. Dede, dalam keteranggannya yang diterima pada Selasa (24/09/24).
Oleh sebab itu, dia meminta KPU Kab Tasik, ke depan agar lebih antisipatif dalam mengemas sebuah format acara yang melibatkan seluruh pasangan calon termasuk para pendukungnya.
“Ke depan ada beberapa acara KPU yang akan melibatkan seluruh paslon. Kejadian tadi malam merupakan preseden buruk. Jika KPU tidak lebih sigap, khawatir aksi tak etis bahkan lebih tak terhormat dari itu, akan terulang,” ujar KH. Dede.
Ditambahkan Dede atas kejadian semalam (senin malam), pihaknya mengimbau seluruh relawan Ade-Iip, agar cukup menjadikannya sebagai catatan penting dengan tetap tenang dan menjaga kebeningan hati.
“Tentang kejadian kemarin disaat H. Ade Sugianto hendak menyampaikan orasi politik tapi malah 01 dan 02 meninggalkan kita, itu cukup menjadikan catatan bagi kita dengan terus kepala berpikir dan hati yang bening menuju Pilkada 2024 yang berkah,” tutur KH. Dede.
Sementara itu, Ketua KPU Kab Tasik, Ami Imron Tamami mengaku kejadian walk out tersebut di luar dugaan. Oleh karena itu, pihaknya akan mengevaluasi untuk kegiatan-kegiatan lainnya.
“Bagi kami, ini jelas menjadi bahan evaluasi untuk menghadapi kegiatan-kegiatan berikutnya, antara lain debat pasangan calon,” kata Ami.
Diakui Ami, kegiatan rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakill bupati itu, diselenggarakan KPU bekerjasama dengan pihak ketiga.
“Kami bekerjasama dengan pihak ketiga untuk menggelar acara pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakill bupati. Kami akan evaluasi,” tegas Ami.
Kejadian aksi walk out yang dilakukan paslon nomor urut 1 dan 2, beserta para pendukungnya itu menjadi viral setelah diunggah satu medsos TikTok @pinterpolitik_. Hingga kini video tersebut telah ditonton 15,3 ribu.*