IDEJABAR – Kolesterol adalah lemak yang diproduksi oleh tubuh, dan juga berasal dari makanan hewani. Senyawa ini memiliki fungsi penting dalam tubuh.
Dalam kadar normal, kolesterol sangat dibutuhkan tubuh untuk memproduksi vitamin D, sejumlah hormon, dan asam empedu untuk mencerna lemak.
Senyawa ini juga dapat membangun sel-sel baru agar tubuh tetap berfungsi secara normal. Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, maka akan timbul berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung.
Baca Juga: Ingin Lebih Nyaman Saat Libas Polisi Tidur, Ini Triknya
Sebagian besar penyebab kolesterol tinggi atau hiperkolesterol adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang mengandung kadar lemak tinggi.
Jenis Kolesterol
Dikutip dari laman p2ptm.kemkes.go.id, kolesterol terbagi menjadi dua jenis, yaitu kolesterol baik, High Density Lipoprotein (HDL), dan kolesterol jahat, Low Density Lipoprotein (LDL).
HDL, berfungsi untuk mencegah terjadinya ateroma atau penyempitan pembuluh darah akibat lemak. Semakin tinggi angka kolestrol HDL, maka akan semakin rendah risiko terkena penyakit jantung.
Ateroma sendiri merupakan pemicu penyakit jantung yang dikenal juga sebagai ateroklerosis atau pengerasan pembuluh darah. Ateroma adalah plak lemak yang menumpuk di dinding arteri pembuluh darah.
Baca Juga: Ini Pernyataan Menohok Bojan Hodak Usai Persib Hajar Persija 2-0
Sebaliknya, LDL adalah kolesterol yang menjadi salah satu penyebab utama terjadinya aterosklerosis. Zat ini membuat kaku, menyempit, dan mengeraskan dinding arteri, yang memompa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.
Selain LDL, tubuh juga dapat memproduksi lemak bernama trigliserida yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, disarankan menjaga kadar kolesterol normal pada trigliserida kurang dari 150 mg/dL.
Sementara, batas tinggi kadar trigliserida adalah 150-199 mg/dL, apabila kadarnya melebihi 200 mg/dL maka perlu diwaspadai.
Kolesterol Total
Kolesterol total merupakan gabungan dari LDL, HDL, dan trigliserida per desiliter darah. Kondisi umum kadar kolesterol seseorang biasanya cukup dilihat dari kolesterol total dan HDL.
Apabila kadar kolesterol total kurang dari 200 mg/dL, maka masih di batas normal. Namun, jika sudah mencapai 200-239 mg/dL termasuk batas tinggi. Dan dikategorikan kolesterol tinggi bila lebih dari 240 mg/dL.
Baca Juga: Oppo Seri Find X8 Muncul di TKDN: Siap-siap Hadir di Indonesia Bawa Kamera Mengesankan
Tingkat kolesterol seseorang tentunya berbeda-beda, tergantung dari apa yang dikonsumsi sehari-hari, atau bisa juga karena faktor keturunan.
Klasifikasi Kolesterol Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia
Dilansir dari Verywell Health, berikut kadar kolesterol berdasarkan jenis kelamin dan usia yang diukur dari LDL, HDL dan kolesterol total.
1.Kadar kolesterol normal untuk pria dan wanita dibawah 19 tahun adalah kurang dari 170 mg/dL, dengan kadar LDL di bawah 110 mg/dL dan HDL di atas 45 mg/dL. Apabila kadarnya mencapai lebih dari 200 mg/dL, maka dikatakan kolesterol tinggi
2.Kadar kolesterol normal untuk wanita usia 20 tahun ke atas adalah 125-200 mg/dL dengan jumlah LDL dibawah 100 mg/dL dan HDL di atas 50 mg/dL. Apabila kadarnya mencapai lebih dari 239 mg/dL, maka dikatakan kolesterol tinggi
3.Kadar kolesterol normal untuk pria usia 20 tahun ke atas adalah 125-200 mg/dL dengan jumlah LDL dibawah 100 mg/dL dan HDL di atas 40 mg/dL. Apabila kadarnya mencapai lebih dari 239 mg/dL, maka dikatakan kolesterol tinggi
Itulah klasifikasi kadar kolesterol yang perlu diperhatikan, agar terhindar dari gangguan kesehatan. Selain tetap menerapkan gaya hidup sehat, ada baiknya Anda juga melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin.***