IDEJABAR – Wadah Gerakan Sosial yang dimotori Dr. Athalia Ridwan Kamil, yang bernama Jabar Bergerak (Jaber) rajin melakukan gerakan-gerakan sosial diberbagai daerah di Jawa Barat (Jabar).
Tak hanya membagikan sembako, membantu warga yang terkena bencana, membagikan nasi kotak gratis, membangun rumah tak layak huni, tapi juga membantu para pemudik disaat musim mudik lebaran dengan mendirikan posko-posko.
Baca Juga: Pemprov Jabar Siapkan Dana Bantuan Korban Bencana Alam
Paket bantuan itu datang dari berbagai lembaga, instansi, CSR, pengusaha dan pihak-pihak yang concern terhadap kiprah Jabar Bergerak dalam konteks gerak sosialnya. Dengan jaringan yang ada diberbagai kota dan kab di Jabar, pihak-pihak terkait percaya akan kiprah sosialnya yang selama ini dilakukan Jabar Bergerak.
Atas kiprahnya itu, Jaber sepertinya telah menjelma jadi semacam Agen Kemanusiaan atau “Human Agent” di Jawa Barat. Dan itu telah dibuktikan selama beberapa tahun ke belakang dalam berbagai kiprah sosialnya diberbagai tempat di Jawa Barat.
Paket Tanda Cinta Untuk Lansia di sebar ke berbagai tempat
Ketua Jabar Bergerak Kab Tasik, Dr. Ida Farida Ningrum, S.Pd, M.Pd, mengatakan pada program “Tanda Cinta Untuk Lansia” yang digulirkan Jaber saat ini, Kab Tasik mendapatkan jatah 100 paket. Diakui Ida, jumlah 100 paket itu sangatlah kurang, jika dikaitkan dengan luas wilayah dan jumlah Lansia yang ada di Kab Tasik.
Paket Tanda Cinta Untuk Lansia yang dikemas pada sebuah Keranjang itu berisi Beras, Talk, Sabun, Kacang Ijo, Kayu Putih dan Sarung atau Mukena.
Menurut Ida meskipun jumlah paket yang didapatnya itu jauh dari memadai, tapi pihaknya tetap menyebarkan paket itu ke daerah-daerah yang rentan Lansia. Kata Ida, pihaknya membagikan ke daerah-daerah yang jumlah lansianya banyak dan rentan.
“Kab Tasik kan ada 39 kecamatan dan kami, Jaber Kab Tasik telah memiliki kordinator disetiap kecamatan. Makanya, kami minta data kepada kordinator itu, lalu kita pastikan mana-mana saja yang akan mendapatkan paket Tanda Cinta Untuk Lansia ini,” kata Ida kepada IDEJABAR via pesan elektriknya, Senin kemarin (30/09/24).
Diakui Ida, selama ini Jaber Kab Tasik tidak bekerja atas standar kuantitas saja, tapi bersandar pada konsistensi dan keberlangsungan gerakan sosial yang selama ini di bangun Jaber. Oleh karena itu, aku Ida, sejak jauh-jauh hari Jaber Kab Tasik telah melakukan pemetaan terhadap kondisi sosial masyarakat Kab Tasik.
Baca Juga: SBSN 2025: Kemenag Siapkan Anggaran Rp848 Miliar untuk Pembangunan Infrastuktur Madrasah Berlanjut
“Jadi secara pemetaan kami telah memilikinya, dan pemetaan itu memudahkan kami untuk menentukan target distribusi. Alhamdulillah kami tidak pernah kesulitan untuk menentukan daerah-daerah sasaran distribusi bantuan tersebut,” ungkap pensiunan ASN ini.***