DESKJABAR – Dalam suasana politik yang semakin menghangat jelang Pilkada Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi tetap tenang menghadapi berbagai tantangan. Usai acara KDM Menyapa Jabar Istimewa di Kabupaten Purwakarta, Minggu malam (22/9), mantan Bupati Purwakarta ini dengan tegas menyampaikan pandangannya soal nomor urut, strategi kampanye, hingga isu patung yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Baca Juga: Gerindra Usung Binzein-Abang Ijo di Pilkada Purwakarta 2024, KDM: Purwakarta Siap Bangkit!
Nomor Urut Tidak Pengaruhi Keterpilihan
Kang Dedi menegaskan bahwa nomor urut dalam Pilkada 2024 tidak akan mempengaruhi hasil akhir dari pemilihan. Bagi dirinya, nomor berapa pun yang ia dapatkan nanti hanyalah formalitas. "Nomor urut bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan. Yang terpenting adalah kerja nyata dan kedekatan dengan masyarakat," ungkap Dedi. Dalam pandangannya, angka yang dicantumkan di kertas suara bukanlah tolok ukur kemenangan, tetapi bagaimana calon pemimpin memahami dan mengatasi kebutuhan masyarakat.
Ia juga menjelaskan bahwa kondisi Pilkada kali ini lebih damai dibanding sebelumnya. "Tahun ini suasananya cair, tidak banyak serangan di media sosial seperti dulu. Kita akan mengambil nomor urut besok, tapi itu tidak akan mempengaruhi pilihan masyarakat," tambahnya.
Kampanye Dua Bulan: Fokus Keliling Jabar
Kampanye dua bulan ke depan menjadi momen penting bagi Kang Dedi untuk mendekatkan diri dengan rakyat. Menurutnya, kampanye ini bukan waktu untuk merasa lelah, tetapi justru kesempatan untuk menjelajah keindahan dan potensi besar Jawa Barat. "Selama dua bulan ke depan, saya akan keliling Jawa Barat. Bukan sekadar kampanye, tapi untuk lebih dekat dengan masyarakat. Saya akan naik motor, menjelajah Jabar yang indah ini," katanya.
Dedi juga menekankan bahwa masa kampanye ini bukan waktu untuk beristirahat, melainkan kesempatan emas untuk memahami langsung persoalan yang dihadapi warga. "Dua bulan ke depan bukan waktu yang melelahkan. Capeknya sudah lewat. Ini waktunya rileks dan berinteraksi dengan masyarakat."
Ia optimistis bahwa semangat partisipasi politik masyarakat Jawa Barat akan tinggi. Menurutnya, masyarakat sudah merindukan pemimpin yang dekat dengan mereka dan mampu memberikan solusi nyata. "Saya yakin masyarakat akan datang ke TPS dan memilih pemimpin yang mereka idamkan," imbuhnya.
Berantas Isu Patung di Jawa Barat
Salah satu isu yang cukup ramai diperbincangkan adalah terkait pembangunan patung di Jawa Barat. Kang Dedi dengan tegas menolak spekulasi tersebut. Menurutnya, membangun patung bukan prioritas di tengah berbagai masalah sosial yang lebih mendesak. "Isu patung yang beredar di media sosial itu tidak benar. Saya lebih memilih untuk berfokus pada perbaikan kesejahteraan masyarakat daripada membangun patung," ujar Dedi.
Ia menyoroti bahwa banyak hal yang lebih penting untuk dibenahi di Jawa Barat, seperti pengelolaan sampah, perbaikan rumah warga yang rusak, dan pendidikan anak-anak. "Masalah yang sebenarnya adalah ketika kita membiarkan sampah menumpuk, rumah warga roboh, dan anak-anak yatim tidak mendapat perhatian. Patung-patung itu hanya simbol dari orang yang terlalu memikirkan diri sendiri," kritiknya.
Rencana Infrastruktur dan Ekonomi
Tak hanya soal politik dan isu sosial, Kang Dedi juga memaparkan rencana besarnya untuk membenahi sektor pariwisata dan ekonomi di Jawa Barat, terutama di kawasan Jatiluhur yang saat ini mengalami penurunan drastis dalam kunjungan wisata. Ia menyebut kurangnya inovasi dan infrastruktur yang memadai sebagai penyebab utama turunnya minat wisatawan.
"Sejak saya tidak menjabat sebagai Bupati, kunjungan wisata di Jatiluhur menurun tajam, yang berdampak pada turunnya ekonomi masyarakat sekitar. Hal ini karena minimnya inovasi dan lemahnya infrastruktur serta promosi," jelas Dedi. Ia berkomitmen untuk membenahi hal tersebut jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat. Salah satu langkah utamanya adalah bekerja sama dengan Perum Jasa Tirta (PJT) untuk memperbaiki kualitas wisata dan infrastruktur di Jatiluhur.
Rencana tersebut mencakup pembangunan jalan tol yang terkoneksi langsung ke berbagai wilayah, seperti Karawang, Bogor, Jonggol, hingga Cianjur, yang diharapkan dapat menarik kembali wisatawan ke Jatiluhur. Selain itu, Dedi juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan danau dengan memperbaiki kualitas air dan mengurangi jaring apung yang mengganggu pemandangan dan ekosistem.
Dengan pengalaman panjang di pemerintahan dan rekam jejak yang kuat di Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi menawarkan visi yang segar untuk membangun Jawa Barat dengan berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan pengembangan ekonomi melalui inovasi.***