Kab Tasik Serius Atasi Stunting : HEBAT EUY!, Target 2024 Stunting Turun 6 Poin

- 25 Juni 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Freepik/jcomp/

IDEJABAR – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya serius dalam menurunkan angka stunting di kalangan masyarakat. Semua pihak digerakkan untuk melakukan intervensi agar angka stunting turun drastis.  

Pada tahun 2022 lalu, angka stunting di Kab Tasik berada pada posisi 27,2 persen. Lalu ada gerakan secara simultan yang dilakukan pemerintah sehingga angkanya pada tahun 2023 turun 6 poin menjadi 20,7 persen.  

Stunting Di Kab Tasik Turun 6 Poin  

Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kab Tasik, Opan Sopian mengatakan, angka stunting di Kab Tasik turun 6 poin pada tahun 2023 dan ini yang terbaik di Jawa Barat, karena masih banyak daerah yang angka stunting nya naik.  

Baca Juga: INILAH, Langkah-langkah Penting Cegah Stunting Demi Masa Depan Anak Lebih Baik

"Semua pihak sekarang ini terus bergerak untuk menurunkan stunting di Kab Tasik, dan kita targetkan bisa turun sampai 6 poin atau di tahun 2024 ini angkanya menjadi 14 persen, dan kita sangat optimis bisa tercapai," kata Opan kepada wartawan baru baru ini.  

Menurut Opan, pada bulan Juni ini pemerintah Kab Tasik mengadakan intervensi stunting serentak dengan menggerakkan semua leading sektor dengan berbagai inovasi untuk menurunkan angka stunting di Kab Tasik.  

Baca Juga: Pemprov Jabar : Sambut Baik Kerja Sama dengan BRIN Tangani Stunting

Ditegaskan Opan, langkah awal yang dilakukan pemerintah Kab Tasik yakni dengan menggerakan camat, kepala desa dan juga RT RW, puskesmas, penggerak PK dan juga para ustadz atau guru ngaji di setiap lingkungan.  

Kata Opan, dalam menurunkan angka stunting ini tidak bisa dilakukan oleh hanya satu pihak saja, tetapi harus bersama sama dengan semua elemen masyarakat yang ada di Kab Tasik. 

Pemprov Jabar dan BRIN memberikan pencerahan kepada stakeholder cara menangani stunting agar generasi muda bisa terselamatkan
Pemprov Jabar dan BRIN memberikan pencerahan kepada stakeholder cara menangani stunting agar generasi muda bisa terselamatkan

Sasarannya, urai Opan,  tidak pada anak balita dan ibu hamil saja, tapi juga kepada para calon pengantin dan remaja. Mereka, tutur Opan, diberi pengetahuan mengenai stunting ini. Sehingga paham bagaimana mempersiapkan kelahiran anak agar tumbuh kembang anak stabil.  

"Intervensi juga kita lakukan kepada para calon pengantin dan remaja, bahkan para siswa di sekolah agar paham apa itu stunting dan bahayanya terhadap tumbu-kembang anak nantinya," jelas Opan.  

Baca Juga: Bey Dampingi Presiden Jokowi : Tinjau Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting di Bogor

Dengan adanya gerakan serentak dan dilakukan semua pihak, maka pada tahun 2024 ini, tegas Opan, angka stunting di Kab  Tasik akan turun 6 poin dari tahun sebelumnya menjadi 14 persen.  

Perlu diingat, tutur Opan, untuk menghilangkan stunting di Kab Tasik ini bukan perkara yang mudah. Pasalnya, aku Opan, butuh kerja keras dari semua pihak dan yang paling penting adanya kesadaran dari semua warga Kab Tasik tentang pentingnya menjaga kesehatan.  

Maka ketika semua kalangan masyarakat paham, dalam menjaga kesehatan dan kecukupan gizi dalam keluarga terutama yang memiliki anak anak, maka bisa dipastikan tumbuh kembang anak akan berjalan secara normal.  

Presiden Jokowi bersama istri saat meninjau pelaksanaan pencegahan Stunting di Bogor
Presiden Jokowi bersama istri saat meninjau pelaksanaan pencegahan Stunting di Bogor

Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis. Sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan atau pada masa awal kelahiran. Hanya saja stunting bisa kelihatan setelah bayi berusia 2 tahun.  

Untuk itu para orang tua atau juga para calon orang tua harus mampu memenuhi kecukupan gizi kepada anak sejak bayi dalam kandungan dan juga setelah anak lahir sampai usia 5 tahun. Ketika orang tua paham dengan hal itu, maka anak tidak akan mengalami stunting.***

 

Editor: Edi Purnawadi

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah