IDEJABAR - Baru-baru ini Masjid Raya Al Jabbar menjadi sorotan publik akibat adanya pungutan liar (pungli) parkir dan penitipan sandal. Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat kini sudah mengamankan pelaku dan diberikan pembinaan atas ulahnya.
Di samping adanya kasus ini, biaya operasional masjid raya milik Premprov Jabar pun menjadi sorotan. Pasalnya nilai anggaran operasionalnya itu cukup fantastis.
Dana Operasional Masjid Al Jabbar Sangat Fantastis
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jabar, Herman Suryatman mengatakan, setiap tahunnya pemerintah mengeluarkan anggaran puluhan miliar yang bersumber dari APBD.
"SDM Masjid Raya Al Jabbar ada 480 orang lebih. Mereka terdiri dari petugas keamanan, petugas kebersihan, administrasi, taman dan lain sebagainya, biaya oprasionalnya itu hampir Rp37 miliar per tahun,” ujar Herman Rabu (17/4/2024).
Baca Juga: Sekda Herman Suryatman: Pengelolaan Masjid Raya Al Jabbar Dievaluasi Menyeluruh
Dengan anggaran yang jumbo itu, Herman memastikan Pemprov Jabar akan berbenah dan melakukan evaluasi secara menyeluruh. Sebab biaya operasional sendiri untuk SDM tergolong besar setiap tahunnya.
"Kami akan evaluasi juga termasuk di dalamnya. Kami ingin memastikan setiap rupiahnya akuntabel bisa dipertanggung jawabkan dan manfaatnya jelas, output benefit impactnya harus jelas," ucap Herman.
Dukungan Pemprov Jabar terhadap Masjid Raya Al Jabbar tergolong besar. Sehingga, Herman meminta ke depan pengelolaan bisa maksimal dan tidak ada lagi kasus pungli di lingkungan masjid.