Sejumlah Anggota Dewan Kesenian Kota Tasik Walk Out Saat Rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya

- 16 Oktober 2023, 19:01 WIB
Sejumlah anggota dewan kesenian saat mengikuti rapat paripurna di DPRD Kota Tasikmalaya
Sejumlah anggota dewan kesenian saat mengikuti rapat paripurna di DPRD Kota Tasikmalaya /Edi Purnawadi/IdeJabar



IDEJABAR - Sejumlah anggota Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) walk out saat DPRD Kota Tasikmalaya menggelar Rapat Paripurna, Senin (16/10/23). Mereka kecewa, karena isi Perda Kebudayaan yang akan disahkan itu tidak sedikitpun mengakomodir usulan dan masukan dari DKKT. Padahal, pihak DKKT telah berkali-kali melakukan diskusi baik dengan Dewan maupun dengan  aktivis kesenian. 

“Interupsi Ketua Sidang, izin kami dari DKKT keluar dari ruang sidang ini, karena Raperda Kebudayaan yang akan disahkan menjadi Perda Kebudayaan ini tidak sedikipun mengakomodir usulan-usulan kami selama ini. Padahal kami telah melakukan pengkajian, sejumlah diskusi, FGD dengan aktivis kesenian di Kota Tasikmalaya ini. Tapi tidak ada secuilpun yang diakomodir,” jelas Bode Riswandi, Ketua DKKT seraya langsung meninggalkan ruang rapat yang diikuti oleh yang lainnya.

Baca Juga: MK Tolak Gugatan Batas Usia Capres, Begini Tanggapan DPW PSI Jawa Barat

 

Ironi Perjalanan Panjang Sebuah Perda Kebudayaan

Sebenarnya, usulan adanya Perda Kebudayaan telah digulirkan oleh aktivis seni budaya Kota Tasik, khususnya DKKT sejak jauh-jauh hari. Melalui studi banding dan diskusi dengan aktivis kesenian di beberapa daerah yang telah memiliki Perda Kebudayaan, pihak DKKT terus mengumpulkan data dan pengkajian. 

Setelah beberapa kali melakukan pengkajian dan diskusi, lalu DKKT membuat draf raperda kebudayaan sebagai bahan diskusi dengan para pemangku kebijakan di lingkungan Pemkot Tasik.

“Jadi kami melakukan ini tidak ’ujug-ujug’, kami mulai fokus diskusi tentang perlunya Kota Tasik memiliki Perda Kebudayaan itu dari tahun 2018. Dan selama itu pula kami selalu melakukan diskusi dengan anggota Dewan Kota atau dengan dinas terkait. Dan Alhamdulillah responsnya baik, sehingga kami punya harapan yang besar akan terwujudnya Perda Kebudayaan,” papar Bode.

Perjalanan menuju terwujudnya Perda Kebudayaan pun mulai memperlihatkan titik terang ketika Dewan Kota mengangendakan diskusi dan sharing dengan pihak DKKT.  Bahkan, kata Bode, pihaknya merasa lebih optimis ketika DKKT dimasukan pada Tim Naskah Akademik (NA) untuk Perda Kebudayaan. “Tiga anggota kami masuk pada Tim NA Perda Kebudayaan yang dibentuk oleh Dewan Kota,” uarai Bode.

Untuk menguji naskah NA, pihak DKKT bekerja sama dengan Dewan Kota dan Tim NA, lalu melakukan FGD dengan berbagai elemen yang berkaitan dengan Raperda Kebudayaan ini. Usai melakukan safari FGD itu, pihak Tim NA lalu membuat draf Raperda Kebudayaan yang lalu diserahkan ke Dewan Kota.

Baca Juga: Cuaca Panas di Bandung, Tasikmalaya Jawa Barat Disebabkan Pergeseran Matahari, Begini Kata BMKG

Halaman:

Editor: Adin Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah